Friday, December 12, 2014

Tetap ENERGIK dan SEHAT selama Berpuasa

type='html'>
Hasil uji klinis pada manusia memperlihatkan signifikasi efek TNBB meningkatkan level energi. dari hasil laporan evidence base serta hasil-hasil riset sejauh ini cukup memperkuat potensi TNBB adalah untuk :
1. Mempertahankan energi tubuh selama berpuasa
2. Mencapai puncak stamina puasa se-powerful olahragawan
3. Menunjang aktivitas harian bisa berpuasa dalam kondisi sakit
4. Menjaga aktifitas biologis suami/istri pasca seharian berpuasa
TNBB kaya akan nutrisi fundamental dan sumber energi yang diandalkan selama fisiologis berlangsung.  TNBB memiliki kandungan protein dan18 jenis asam amino. Protein  TNBB diyakini efektif sebagai sumber energi sewaktu puasa karena dicerna secara perlahan. Efek positif lainnya adalah insulin bekerja secara lebih efisien sehingga tubuh tidak cepat lemas.

Total karbohidrat  TNBB mengandung diet tinggi serat (Formula dasar  TNBB dipatenkan oleh John Wadsworth tahun 2001 sebagai diet tinggi serat untuk mengatasi masalah pencernaan serta gangguan defekasi atau susah buang air besar/BAB). Peranan serat pasca sahur adalah mengkondisikan pelepasan insulin secara bertahap selama puasa. Hal ini meminimalisir rasa letih dalam beraktivitas selama berpuasa.
Pada tingkat molekul  TNBB dilaporkan siginifikan meningkatkan energi tubuhmelalui mekanisme inhibisi fosfodiesterase Jadi  TNBB sangat potensial mempertahankan glukosa plasma selama berpuasa sehingga meminimalisir rasa lemah.
Kandungan  TNBB yang memiliki potensi ergonenik adalah aneka antioksidan, asam amino, fitosterol, total karbohidrat danvariabilitas mineral. Potensi Ergonenik  TNBB mampu meningkatkan fisiologis tubuh dan mengeliminir gejala lelah.
Kandungan antioksidan  TNBB diantaranya multi vitamin, karotenoid, flavanoid dan iridoid. Khusus untuk iridoid  TNBB diyakini merupakan superior antioksidan  TNBB yang berperan sebagai world class adaptogen yang signifikan untuk meningkatkan energi. Efek adaptogenik diyakini mampu merevitalisasi sistem enzim anti oksidan endogen seperti katalase, superoksida dismutase fan glutasion.Secara umum, anti oksidan berfungsi mereduksi radikal bebas agar sel tubuh tidak mengalami stress oksidatif dengan gejala kelelahan jaringan tubuh (ditandai lemahnya stamina).
Sumber : F.Fahruroji, Kenapa Tahitian Noni Sangat Powerful Ketika Anda Puasa, 2010
_________________________________________________________________________________________
PERHATIKAN POLA MAKAN SAAT BERPUASA
Berpuasa selama 14 jam sebenarnya tak lantas membuat tubuh lemas. Sumber energi bisa tersimpan baik dalam tubuh dan menjaga tubuh tetap segar, asalkan memilih dan mengatur makan dengan tepat. Bagi Anda yang berpuasa dan tetap menjalankan aktivitas tinggi, cadangan energi yang cukup pastinya sangat dibutuhkan.Ahli Gizi Klinis, dr Samuel Oetoro, SpGK, menjelaskan bahwa selama berpuasa, kadar energi dalam tubuh rendah karena tidak ada asupan sumber energi, yakni karbohidrat. Agar tubuh tetap segar, kuncinya menjaga kadar karbohidrat dalam darah tetap stabil dan tidak menurun drastis. Caranya dengan mengatur makan saat sahur dan berbuka puasa.
1. Pola makan saat sahur
Saat sahur, setelah bangun tidur, makanlah makanan lengkap. Perbanyak sayur dan buah, minum air putih empat gelas hingga waktu imsak, dan hindari gula -termasuk teh manis.
Saat sahur, makanlah makanan yang mengandung sumber karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat. Mengonsumsi karbohidrat kompleks membuat penyerapan di saluran cerna lebih lambat sehingga tak mudah lapar. Hindari konsumsi lemak jelek dan jenuh (kolesterol tinggi), termasuk gorengan karena akan membuat cepat haus.
Sumber karbohidrat kompleks bisa didapatkan dari nasi merah, kentang yang dimakan dengan kulitnya, atau roti gandum. Hindari karbohidrat simpleks seperti tepung dan gula. Sedangkan asupan protein bisa dari ikan atau ayam.
Saat sahur, hindari lemak dengan kolesterol tinggi seperti kuning telur, cumi, udang, kepiting, atau jeroan. Karenanya, saat sahur perbanyak makan sayur dan buah.
Menjelang imsak, tambah lagi asupan sumber energi karbohidrat kompleks dari buah berserat tinggi, seperti apel atau pir. Buah ini bisa dimakan langsung atau diblender (sari buah diminum bersama ampasnya) bersama kulitnya agar penyerapan oleh tubuh berlangsung perlahan dan menstabilkan gula darah. Pilihan buah lain bisa juga diganti dengan pisang dengan dimakan langsung.
Jika banyak makan manis, termasuk teh manis, kadar gula darah memang akan melonjak naik namun akan cepat turun kembali. Siang menjelang sore tubuh sudah mulai lemas.
Pola makan ini akan membantu tubuh Anda menjaga sumber energi dan menstabilkan gula darah. Meskipun saat berpuasa, gula darah cenderung akan turun namun tidak drastis dengan pilihan makanan yang tepat. Pengaruhnya, aktivitas sepanjang hari tidak terganggu karena cadangan energi masih membuat tubuh segar hingga berbuka.
2. Pola makan saat berbuka puasa
Saat datang waktu berbuka, kadar gula darah semakin rendah. Sebaiknya segera berbuka untuk meningkatkan kembali energi agar tubuh tidak lemas. Anda masih ingin menjalankan ibadah shalat tarawih dengan tubuh segar, bukan?
Makan dan minum yang manis saat berbuka sangat dianjurkan, namun pilih makanan dan minuman yang sehat. Ganti teh manis atau kolak dengan jus buah (sari buah) agar kadar gula naik dan tubuh kembali berenergi.
Pilih buah tanpa serat karena tubuh butuh penyerapan yang cepat, yakni buah yang banyak airnya seperti jeruk, melon, dan semangka. Setelah berbuka dengan jus (sari buah) lanjutkan dengan makanan lengkap, dengan porsi yang sama seperti saat sahur.
Usai shalat tarawih, konsumsi buah dan sayur mengandung karbohidrat kompleks. Kali ini jangan dijus, tetapi makan langsung atau diblender besama kulitnya, seperti saat sahur. Jangan lupa minum empat gelas air putih saat berbuka hingga menjelang tidur.
Berpuasa menyehatkan, apalagi dengan asupan yang sehat. Selamat berpuasa.

>>pemesanan online klikdisini <<
atau call HOTLINE: 0877777 00 525 / 021 999 3 5857 
Arief Setio Wirawan
IPC ID 2842358 

View the original article here

No comments:

Post a Comment